Ditulis oleh Billy pada 29 Oct, 2010 | Kategori: Dalam Negeri
Indonesia memang menyimpan bibit bibit istimewa. Tak jarang bibit itu menyebar, tumbuh mekar, dan mengharumkan nama bangsa di negara seberang sana dan hanya sedikit disini yang tahu keberadaannya.
Salah satunya adalah Iskandar Widjaja, pemuda berusia 24 tahun yang hidup dan besar di Jerman. Ia adalah seorang pemain biola (violis) yang cukup ternama di negara tersebut.
Hari kamis (28/10) kemarin, Iskandar kembali menunjukkan kebolehannya menggesek biola di negeri asalnya, tepatnya di Titan Theatre, Bintaro, Jakarta.
Permainannya nyaris sempurna, penuh emosi dan sarat makna. Menyihir ribuan pasang mata yang menyaksikannya langsung di gedung pertunjukkan tersebut.
Terkadang ia bermain lembut dengan senyum menggantung di wajah tampannya, namun tak jarang juga ia garang menarikan busur di atas dawai biola, menimbulkan suara menyayat yang menembus relung hati pendengar. Sempurna, adalah satu kata yang dapat menggambarkan teknik permainan anak muda tersebut.
Iskandar Widjaja mulai memainkan biola pada umur 4 tahun. Kemampuannya semakin terasah di bawah bimbingan maestro Biola bergelar profesor bernama Ilan Gronich saat dirinya berkuliah di Universität der Künstein Berlin.
Iskandar kini tergabung dalam masterclasses pimpinan pebiola kawakan Dora Schwalzberg bersama para maestro lain dari daratan Eropa seperti Henning Kraggerud, Shlomo Mintz, Kristen Tetzlaff, dan Donald Weilerstein.
Iskandar juga dikenal sebagai juara di beberapa kompetisi biola ternama Eropa macam Jugend Musiziert, Hindemith, Postacchini dan Goldener Julius.
Berkat talentanya, sejumlah grup orkestra kelas dunia berebut ingin membawanya serta dalam pertunjukkan mereka. Dirinya telah tampil menjadi solist bersama beberapa grup orkestra kawakan, sebut saja Dubrovnik Symphony Orchestra, Jakarta Symphony, Klassische Philharmonie Bonn, das Sinfonieorchester Berlin, Filmorchester Babelsberg dan Berlin Chamber solois di Norwegia.
Sungguh, pria tampan ini merupakan fenomena kecil dunia musik klasik Eropa, profil dirinya pernah muncul dalam media kaca ternama seperti RBB, TV Berlin dan Brainworker Film. Sementara media musik klasik seperti “Strad”, “Dubrovacki Vesnje”, dan “der Tagesspiegel” sahut menyahut memuji permainan biolanya.
Iskandar adalah sosok unik yang rendah hati. Dirinya adalah pemain biola klasik murni yang tidak mencampurkan permainannya dengan unsur pop / modern seperti vanessa Mae, contohnya.
Iskandar juga mengomentari tentang adanya kaum hawa yang lebih menghargai penampilannya ketimbang gesekan biolanya, dan hal itu sering terjadi saat dia bermain di Indonesia, para gadis remajaa yang menyaksikannya terkadang memuja begitu rupa, sehingga baru dirinya mulai memainkan satu komposisi, jeritan dan tepuk tangan bergemuruh menyambutnya. Hal ini, menurutnya tidak sering terjadi di Eropa. Hal ini sebenarnya dapat dimaklumi, gadis mana yang tak luruh melihat pria muda gagah dan tampan yang piawai menggesek dawai biola?
Iskandar merupakan sosok yang sangat passionate dalam bermain alat musik. Setiap bermain, dirinya seperti menyatu dengan alat musiknya, menceritakan sesuatu dengan simfoni yang harmoni, ia tidak sekedar bermain hingga tuntas,namun juga meniupkan nyawa ke dalam tiap gesekan biolanya.
“Saya mencari kemurnian emosi. Saya pikir hidup tak selalu indah dan bahagia,” ungkap Iskandar saat jumpa pers di Titan Theater.
Dan Indonesia bangga padamu, teruslah berkarya harumkan nama bangsa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar