Jakarta - Sebelum diperluas hingga 20 km, daerah rawan Gunung Merapi ditetapkan sejauh 15 km. Namun ternyata, rumah-rumah yang terletak 17 km dari puncak Merapi juga ikut diterjang awan panas. Penghuninya mengalami luka-luka bakar bahkan ada yang tewas.
Petugas forensik RS Sarjito Supangad menceritakan, rata-rata korban luka bakar yang dilarikan ke rumah sakit tempatnya bekerja bertempat tinggal di zona aman. Mereka sebelumya tidak menyangka rumah mereka akan terkena wedhus gembel.
"Tadi saya dapat informasi, mereka tinggalnya jaraknya 17 km dari Merapi, tapi tetap kena," kata Supangad saat berbincang dengan detikcom, Jumat (5/11/2010).
Karena itu, diperkirakan, jarak luncur wedhus gembel kali ini jauh lebih panjang dari pada sebelumnya. Boleh jadi, lebih dari 15 km. Padahal pemerintah menetapkan, daerah setelah 15 km tersebut aman.
Berapa sebenarnya jarak luncur awan panas dini hari tadi, belum diketahui pasti. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Dr Surono belum menjawab telepon detikcom. Pria yang akrab disapa Mbah Rono itu juga belum membalas pesan singkat yang dikirimkan detikcom.
Sebelumnya diberitakan, 40 warga menderita luka bakar cukup parah. Kini mereka dirawat intensif di RS Sarjito. Data terbaru, 10 warga Cangkringan tewas dalam peristiwa ini.
(ken/van)
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar