Fotografi memancarkan dunia paradoks, merayakan kesementaraan dalam keabadian. Makna yang terpantul dari sebuah foto itu begitu multitafsir, bergantung pada ruang lingkup dan waktu kita meresapinya. Untuk itu mengkaji fotografi memang kompleks dan bahkan punya tantangan tersendiri, fotografi menjadi tidak lagi merepresentasikan kenyataan yang paling benar, karena dengan adanya kata “seni” yang mengharuskannya menjadi artistik.
Dalam kehidupan secara umum di Indonesia, fotografi merupakan industri yang juga berkaitan dengan ritual-ritual kebudayaan. Seperti upacara pernikahan sebagai tahapan penting dalam tradisi msyarakat. Pernikahan dalam pengertian tradisional bukan hanya untuk menyatukan dua individu tetapi juga dua keluarga dan melibatkan aspek ekonomi dan sosial. Maka sebuah upacara pernikakan layak untuk didokumentasikan dengan kualitas terbaik demi suatu kenangan yang sangat istimewa dalam bahtera kehidupan. Di Indonesia, profesi fotogafi pernikahan menjadi salah satu praktik terbesar selain jurnalistik. Bahkan dalam praktiknya terjadi perkembangan artistik yang sangat menarik yang membedakan fotografer masing-masing.
Foto-foto pernikahan, secara keartistikan mungkin adalah genre paling lazim dalam praktik fotografi pernikahan. Sang fotografer ditugaskan untuk merekam setiap saat bersejarah, mulai dari prosesi, akad nikah hingga resepsi. Seri foto hitam putih diambil dari upacara pernikahan di Jawa menggambarkan ciri-ciri etnik maupun aspek sosiokultural seperti baju dan dekorasi. Mencari sudut-sudut paling intim dan dramatis, memaknai nilai yang sakral dan bersejarah dari sebuah peristiwa pernikahan. Foto-foto pernikahan menjadi bagian penting dari catatan kehidupan pribadi sang pengantin. Potret pasangan pengantin, dimana keluarga kedua belah pihak menyatu adalah puncak dari ritual simbolis ini. Merupakan bukti, ketika dua orang mengikat janji dan mendapat restu.
Fotografi pernikahan menceritakan tentang ritual manusia dalam tahap perjalanan kehidupan mereka. Selain dokumentasi foto demikian memberikan pandangan sejauh mana nilai-nilai kuno tradisi -terkait dengan institusi perkawinan- masih hidup dalam masyarakat Indonesia masa kini serta menjadi memori kolektif yang diteruskan pada generasi-generasi berikutnya. Fotografi pernikahan berusaha mengabadikan nilai cinta yang lebih individual dan melibatkan sejarah pribadi yang lebih mendalam. Sebuah impian merepresentasikan hubungan antara dua individu dengan semangat sebuah generasi. Berusaha untuk mengungkap aspek-aspek ungkapan pribadi tiap pasangan pengantin dengan pose-pose teatris, filmis, komikal atau mungkin menyentil, memberikan suatu keintiman yang berimajinasi, penuh canda dan kehangatan yang dapat diperkaya dengan menambahkan elemen-elemen lain seperti teks dan grafis. Apresiasi Fotografi Pernikahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar